pemberdayaan perempuan

PENTINGNYA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

pentingnya peranan wanita

SOSIALISASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Secara statistik diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan hampir sebanding dengan jumlah penduduk laki-laki. Kondisi ini menunjukkan besarnya potensi perempuan yang seharusnya mampu diberdayakan agar dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan. Disadari bersama bahwa perspektif pemberdayaan perempuan harus dipandang pada sisi optimalisasi peran yang bisa dilakukan. Perempuan memiliki potensi yang besar untuk berperan pada sisi sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan bidang-bidang lain. Peran yang dilakukan tentunya tidak mengesampingkan peran utama perempuan dalam mengelola keluarganya.

Peran strategis perempuan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga mampu memberikan kontribusi besar dalam mencetak generasi-generasi yang mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan, sehingga aspek pendidikan perempuan menjadi hal penting yang tidak bisa dilupakan oleh Pemerintah Daerah. Pada sisi ekonomi, perempuan memiliki peran untuk dapat membantu menopang kebutuhan ekonomi keluarga, sehingga pemberdayaan dalam sisi ekonomi seperti kewirausahaan dapat menjadi salah satu sarana peningkatan kapasitas perempuan. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Tangerang telah melakukan beberapa kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan perempuan.

BANGGANYA AKU BERSAMA HIMA PLS UNY

GORESANKU UNTUK HIMA PLS Oleh: Yudan Hermawan Perhatikan pertanyaan ini…. apa sih organisasi? apa yang bisa perbuat untuk organisasi? Apa sih yang kita dapatkan dari organisasi? mau dibawa kemana organisasi? Yahhh, pertanyaan itulah yang selalu mengikutiku selama ini, yang selalu berusaha memasuki pikiranku untuk segera menemukan jawabanya? Semua pertanyaan itu muncul sejak dahulu kala dan smpai sekarang,,, Awal mula saya mencoba menyusup dan memakai almamater organisasi berawal dari rasa ingin mencoba dan merasakan organisasi itu seperti apa sampai aku seperti sekarang hampir semua waktu luang,dikala tidak kuliah, semuanya tersita organisasi dikala teman yang lain pulang kuliah,belajar,mengerjakan tugas saya tetap dikampus mondar mandir, utak-utik pikiran untuk organisasi ketika teman saya mulai istirahat,tidur,,,, saya barulah pulang dari kampus dengan muka kucel dan mulai belajar capek,lelah,bosen,males,,,,,ya tentunya muncul di benakku korban waktu, korban tenaga dan juga terkadang merogoh kocek dari dompet yang sudah tipisss untuk sebuah organisasi tapi semuanya terasa terbayarkan jika melihat acara bisa terlaksana sukses lagiii,,,,,hehe semuanya terasa puas dan hilang pengorbanan yang telah di berikan ketika melihat kesuksesan itu mungkin hanyalah sebagian penggurus HIMA yang menrasakan hal semacam itu yang memang merasakan betapa HEBATNYA itu…… dari organisasilah aku bisa menyalurkan ilmu yang aku dapat untuk masyarakat dari organisasi aku merasa hidup ku bermanfaat untuk orang-orang disekitar ku dari organisasi pula aku menemukan artinya teman, artinya pengorbanan, artinya saling mengerti dari organisasilah aku bisa memenejemn waktu dari organisasilah yang mambawaku menjadi lebih dewasa HIMA tahun ini mungkin akan menjadi tahun terberat bagi KU Dengan segala kebimbangan, segala kekuranganku, keraguan, aku mencoba melangkah mengambil resiko itu hanyalah tekad NEKAD menerima tawaran menjadi KETUA HIMA PLS suatu amanah yang besar dipundaku,, mau dibawa kemana HIMA ku ini?? Setelah berapa bulan berjalan, ternyata sudah banyak sekali maslah-maslah yang memaksaku untuk menjadi lebih sensitife dan bijak untuk mengabil sebuah keputusan… dengan sedikit pengetahuan dan pengalamanku ternyata banyak sekali pertanyaan yang harus aku cari jawabannya, yang harus aku mengerti demi HIMA ku,,, semangat yang muncul dari kecerian mahasiswa PLS 2010, sebuah motivasi dan semangat dari PLS 2009 dan 2008 tak kalah juga dari semua dosen PLS UNY yang super hebatttt mungkin aku sudah males memikirkan HIMA lebih baik jadi mahasiswa biasa, yang bisa main setelah kuliah tanpa ada beban pikiran lagi yang langsung pulang kekontrakan ngerjain tugas kuliah yang numpuk dan pastinya teman-temanku yang lain sudah selesai. tetapi ternyata ada kenikmatan dan kepuasaan tersendiri ketika sudah bisa melewati permasalahan tersebut terima kasih untuk kalian yang selalu mendengarkan segala keluh kesah ku saat aku membutuhkan tempat untuk bercerita,nangis lagi… terima kasih untuk kamu yang mau meluangkan waktu hanya mendengar aku menangis, wah yudan cengeng yo pas evaluasi.hoho dan seribu maaf untuk pengurus yang merasa terkecewakan oleh aku yang selalu mengalah demi arogan ku,, yang selalu sok tau padahal bodoh.. yang selalu tidak mendengarkan semua masukan dari kalian yang selalu ingin menang yang selalu tidak serius dalam rapat, acara, dan waktu formal tapi aku dengan segala maafku, kita pasti memiliki tujuan yang sama hanya cara yang kita tempuh yang berbeda Sesuai dengan tujuan awal…masuk organisasi harus bisa meningkatkan kapasitas individ.. dan ternyata sukses….dan aku semakin serius melakoninya..sampai-sampai jarang pulang ke rumah…bagaimana tidak sederetan program kerja sudah di susun oleh pengurus…dan saya sebagai ketua harus mampu ikut menyukseskan program-program tersebut… nahhhh disinilah enaknya berorganisasi…kita bisa terapin teori yang kita dapat dari kuliah ke dalam organisasi…dan sebaliknya ilmu yang kita dapatkan di organisasi kita bisa terapkan di kuliah yang tentunya jurusan PLS akan terjun langsung ke masyarakat sebagai bidang garapanya…. ahirnya aku mampu menjalani tugasku sebagai Pemimpin….tentunya berbagai kendala ku hadapi…tetapi berkat kerja keras dan dukungan dari keluarga, Dosen, sahabat …semua itu dapat ku lewati dengan rasa sabar dan ikhlas… Bersama membangun PLS JAYA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN
KPK.jpg
Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan oleh pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri. Dengan demikian, menjadi tugas penting manajemen pembangunan untuk membimbing, menggerakkan, dan menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masvarakat.

Upaya itu dilakukan melalui kebijaksanaan, peraturan, serta kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk menunjang, merangsang, dan membuka jalan bagi kegiatan pembangunan masyarakat. Dalam rangka ini, berkembang konsep pemberdayaan masyarakat yang pada hakikatnya memampukan dan memandirikan masyarakat. Namun dalam kenyataannya tidak semua program pemberdayaan masyarakat dapat berhasil sesuai dengan rencana. Bahkan ada yang jauh menyimpang dari konsep awal.

Salah satu contohnya adalah Program JPS (Jaringan Pengaman Sosial), yang pernah digulirkan pemerintah lebih dari 6 tahun yang lalu tampaknya menghadapi banyak kendala di lapangan. Penyebabnya, selain salah urus juga karena hambatan birokrasi dan ketidak mampuan aparat pemerintah di tingkat bawah.

Banyak pejabat daerah salah persepsi terhadap program JPS, sehingga penyalurannya tidak tepat sasaran. Akibatnya dana JPS menjadi kurang bermanfaat. Pejabat di daerah masih banyak yang menganggap pola JPS sama dengan pola yang berlaku di masa pemerintahan Orde Baru. Pada masa Orde Baru, berhasil dan tidaknya suatu program bantuan sosial diukur oleh habis tidaknya dana yang dikucurkan. Akibatnya, dana yang dibagi-bagikan ke masyarakat menjadi kurang bermanfaat dan acapkali banyak terjadi kebocoran.

Keberhasilan JPS, bukan ditandai dengan habis tidaknya dana yang dikucurkan atau berdasarkan prosentase daya serapnnya. Namun berapa besar warga miskin yang terjaring dan berhasil menerima dana JPS. Oleh karena itu, bila ada sisa dana harus dikembalikan kepusat, bukan dihamburkan dengan membuat program-program fiktif dengan dalih untuk menghabiskan dana.

Lemahnya infra struktur dan kualitas aparat pemerintah didaerah-daerah kumuh atau di kantong-kantong kemiskinan, merupakan faktor lain yang menjadi penyebab lambatnya proses pengembangan program JPS. Agar bantuan yang kecil berjangka pendek tadi bisa membawa manfaat, aparat wajib dan bersedia secara terbuka mengubah tingkah lakunya. Aparat pemerintah harus bertingkah laku sesuai dengan kondisi sosial politik yang berkembang saat itu.

Pernah diberitakan bahwa Bank Dunia / IMF membatalkan sisa bantuan US $ 300 juta, karena Pemerintah Indonesia dinilai telah gagal memenuhi persyaratan hingga batas waktu yang ditetapkan. Padahal bantuan itu untuk program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Bank Dunia menilai sejumlah bantuan tidak sampai ke tangan yang berhak. Dari hasil kajian Bank Dunia, seluruh program JPS hanya sedikit mengurangi dampak negatif terhadap rakyat miskin.

Setelah itu muncul program baru BLT (Bantuan Langsung Tunai), sebagai kompensasi dari kenaikan harga bahan bakar minyak yang diberikan kepada masyarakat miskin. Ternyata tujuan baik pemerintah tersebut telah menimbulkan berbagai reaksi negatif dari berbagai akademisi, politisi maupun teknokrat. Bahkan terjadi konflik dan kerawanan sosial di masvarakat perdesaan (grass root).

Misalnya di Indramayu pernah terjadi ribuan Gakin (Keluarga Miskin) ragu bisa mendapatkan BLT. Ratusan ribu keluarga miskin dibayangi keraguan untuk bisa memperoleh jatah dana kompensasi BBM melalui BLT. Padahal mereka sudah antusias beramai-ramai mendaftarkan diri ke RT/RW dan kantor statistik hingga jumlahnya membengkak 100 % dibandingkan pada tahap pertama. Karena belum ada kejelasan, para warga miskin mengaku merasa percuma telah ramai-ramai mendaftarkan diri.

sumber: http://www2.bbpp-lembang.info/index.php?option=com_content&view=article&id=303&Itemid=304

PENGANTAR PSIKOLOGI

PENGANTAR PSIKOLOGI

BAB I

HAKIKAT PSIKOLOGI

Psikologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita , seperti halnya dalam bidang hokum dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Psikologi didefinisikan sebagai studi ilmiah mengenai proses perilaku dan proses mental. Bidang khusus yang terdapat didalamnya sangat beraneka ragam termasuk psikologi eksperimental, psikologi fisiologis, psikologi perkembangan, psikologi sosial, psikologi kepribadian, psikologi klinis  dan penyuluhan, psikologi sekolah dan pendidikan, dan psikologi industry permesinan. Psikologi merupakan salah satu bagian dari ilmu perilaku dan ilmu sosial.

Studi psikologi dapat didekati dari beberapa sudut pandang. Ada pendidikan neurobiology, mencoba menghubungkan tindakan kita dengan peristiwa yang terjadi dalam tubuh kita, terutama dalam otak dan system syaraf. Pendekatan behadior (perilaku) berfokus pada kegiatan luar organism yang dapat diamati dan diukur. Pendekatn psikoanalitik menekankan motif dibawah sadar yang berakar dari dorongan seksual dan agresi yang ditekan pada masa kanak- kanak. Pendekatan fenomenologi berfokus pada pengalaman subyektif seseorang, kebebasan memilih dan motidasi terhadap aktualisasi diri. Psikologi merupakan dua metode yakni metode eksperimental dan metode pengamatan , metode survey, metode test dan riwayat kasus.

BAB II

DASAR BIOLOGIS DAN PERKEMBANGAN

Unit dasar system syaraf adalah sel khusus yang dinamakan “neuron” dari badan sel neuron keluar sejumlah cabang pendek yang dinamakan dendrite dan tonjolan seperti tabung yaitu akson. Sistem syaraf dibagi menjadi sistem syaraf pusat (otak dan medulla spinalis) dan system syaraf tepi. Otak manusia terdiri dari tiga lapisan konsentrik, sentral core, sistim limbic, dan serebrum. Didalam tubuh ada kelenjar endokrin yang berfungsi mensekresikan hormon ke aliran darah yang penting untuk perilaku emosional dan motivasional.

BAB III

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI

Perkembangan manusia merupakan interaksi berkesinambungan antara hereditas, pengalaman lingkungan. Bayi lahir dengan semua system sensorik berfungsi dan siap untuk mempelajari lingkungan. Beberapa perilaku awal seperti tersenyum yang mencerminkan respon bawaan. Setiap manusia mencari identitas pribadi, dengan adanya peran sosial dan peran sosial lain. Perkembangan merupakan proses seumur hidup.

BAB IV

PROSES SENSORIK

Sensasi terjadi akibat proses yang berkaitan dengan organ mata, telinga dll. Indera tersebut mencakup penglihatan (visual), pendengaran (auditorios), penciuman (olvatoris), pengecapan (gustasi), dan indera kulit (tekanan, temperatur), dll. Sifat yang sama untuk semua indera adalah sesitivitas untuk mendeteksi perubahan. Setiap indera harus menyandi ulang energy fisiknya menjadi implus syaraf. Stimulus untuk penglihatan adalah gelombang elektromagnetik dari 400 -700 hanometer. Stimulus untuk auditorius adalah gelombang perubahan tekanan. Penciuman lebih penting bagi spesies bukan manusia seperti halnya untuk bau – bauan, berkomunikasi dll.

BAB V

PERSEPSI

Persepsi mengurusi dua fungsi utama yaitu lokalisasi dan pengenalan. Untuk melokalisasi obyek harus mensegregasikan obyek dan kemudian mengorganisasikan obyek. Proses pengenalan didasarkan terutama pada bentuk benda. Fungsi utama persepsi itu adalah mempertahankan penampilan obyek tetap sama walaupun banyaknya perubahan stimuli yang ditangkap indera perkembangan persepsi mempelajari sampai tingkat mana kapasitas persepsi itu diturunkan.

BAB VI

KESADARAN DAN PERUBAHAN KESADARAN.

Persepsi pemikiran dan perasaan seseorang pada suatu saat membentuk kesadaran orang tersebut. Fungsi kesadran itu sendiri adalah memantau diri sendiri dan lingkungan sehingga kita menyadari apa yang terjadi di dalam tubuh dan sekeliling kita, mengendalikan tindkan kita sehingga berkoordinasi denga peristiwa – peristiwa di dunia luar. Ide tentang kesadaran bawah pikiran dan memori kadang – kadang mengalami disosialisasi/ terpisah.

BAB VII

BELAJAR DAN PENGKONDISIAN

Proses belajar didefinisikan sehingga perubahan yang relative permanen pada perilaku yang terjadi akibat latihan. Ada empat jenis proses belajar yaitu : Habituasi, pengkondisian klasik, pengkondisian operan, belajar kompleks. Terdapat sejumlah fenomena yang meningkatkan generalitas pengkondisian operan, seperti penguatan terkondisikan, generalisasi dan diskriminasi. Factor kognitif bekerja dalam pengkondisian operan, organisme harus yakin bahwa penguatan setidaknya sebagian berada di bawah kendalinya.

BAB VIII

PENGINGATAN

Terdapat tiga tahap memori : penyandian, penyimpanan, dan pengambilan. Informasi dalam memori jangka pendek cenderung disandikan secara akustik. Memori jangka pendek tampaknya berfungsi sebagai ruang kerja mental dalam memecahkan masalah tertentu. Informasi dalam memori jangka panjang biasanya disandikan menurut maknanya. Memori untuk materi yang kompleks, seperti sebuah cerita seringkali konstruktif. Konstruksi dapat melibatkan pencocokan materi kedalam stereotype dan schemata (representasi mental tentang kelas orang, obyek, peristiwa atau situasi).

BAB IX

PIKIRAN DAN BAHASA

Proses berfikir terjadi dalam cara yang berbeda – beda, termasuk proposional, imaginer, dan motorik. Bahasa, cara utama kita untuk mengkomunikasikan pikiran, terstruktur pada tiga tingkat : pada tingkat tertinggi adalah unit kalimat, termasuk frasa yang dapat direlasikan menjadi unit proposisi. Tingkat selanjutnya kata dan bagian kata yang memiliki arti. Tingkat paling rendah berisi bunyi bahasa.

Tidak semua pikiran diekspresikan dalam proposisi, sebagian di manifestasikan sebagai citra visual. Citra tersebut mengandung jenis detail visual yang ditemukan dalam persepsi.

ANALISIS DATA PENELITIAN KUANTITATIF

ANALISIS DATA PENELITIAN KUANTITATIF

  1. A.     Pengertian Analisis Data

Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent components to reveal its characteristic elements and structure” Ian Dey (1995: 30). Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274).

Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunya Metode Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.

  1. Tujuan Analisis Data Kuantitatif

Analisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik semua data tersebut, mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan mudah dimengerti, serta menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut.

Dalam analisis data kuantitatif, apa yang dimaksud dengan mudah dimengerti dan pola umum itu terwakili dalam bentuk simbol-simbol statistik, yang dikenal dengan istilah notasi, variasi, dan koefisien. Seperti rata-rata ( u = miu), jumlah (E = sigma), taraf signifikansi (a = alpha), koefisien korelasi (p = rho), dan sebagainya.

  1. C.    Metode Analisis Data Penelitian Kuantitatif

 

Dalam menganalisa data penelitian strukturalistik (kuantitatif) hendaknya konsisten dengan paradigma, teori dan metode yang dipakai dalam penelitian. Ada perbedaan analisa data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisa data yang dilakukan secara kronologis setelah data selesai dikumpulkan semua dan biasanya diolah dan dianalisis dengan secara computerized berdasarkan metode analisi data yang telah ditetapkan dalam desain penelitian.

 

  1. D.    Prinsip-prinsip Analisis Data

 

Dalam proses menganalisa data seringkali menggunakan statistika karena memang salah satu fungsi statistika adalah menyederhanakan data. Proses analisa data tidak hanya sampai disini. Analisa data belum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Setelah data dianalisa dan diperoleh informasi yang lebih sederhana, hasil analisa terus harus diinterpetasi untuk mencari makna yang lebih luas dan impilkasi hasil-hasil analisa.

 

 

  1. E.     Proses Analisis Data Penelitian Kuantitatif

 

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian, yaitu statistic deskriptif dan statistic inferensial. Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris.

  1. 1.      Statistic deskriptif

Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil smapelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistic despkriptif maupun inferensial. Statistic deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel dambil. Mengenai data dengan statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya. Jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase), serta mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan mean (lebih lanjut lihat Arikunto, 1993: 363).

Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut

Fungsi statistik deskriptif antara lain mengklasifikasikan suatu data variabel berdasarkan kelompoknya masing-masing dari semula belum teratur dan mudah diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan informasi tentang keadaan variabel tersebut. Selain itu statistik deskriptif juga berfungsi menyajikan informasi sedemikian rupa, sehingga data yang dihasilkan dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan.

Analisi statistic deskriptif dapat dibedakan menjadi : (1) analisis potret data (frekuansi dan presentasi), (2) analisis kecenderungan sentral data (nilai rata-rata, median, dan modus) serta (3) analisis variasi nilai (kisaran dan simpangan baku atau varian)

Penjelasan

  1. Analisis potret data

Potret data adalah perhitungan frekuensi suatu nilai dalam suatu variabel. Nilai dapat disajikan sebagai jumlah absolute atau presentase dari keseluruhan.

  1. Analisis kecenderungan sentral data

–          Nilai rata-rata atau mean biasa diberi symbol X, merupakan nilai rata-rata secraa aritmatika dari semua nilai dari variabel yang diukur.

–          Median adalah nilai tengah dari sekumpulan nilai suatu variabel yang telah diurutkan dari nilai terkecil kepada nilai yang tetinggi.

–          Modus (modu) adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu distribusi nilai variabel.

  1. Analisis variasi nilai

Analisis ini dilakukan untuk melihat sebaran nilai dalam distribusi keseluruhan nilai suatu variabel dari nilai tengahnya. Analisis ini untuk melihat seberapa besar nilai-nilai suatu variabel berbeda dari  nilainya. Pengukuran variasi nilai biasanya dilakukan dengan melihat kisaran data (range) atau simpangan baku (standar devinatioan).

 

2.      Statistik Inferensial

Pemakaian analisis inferensial bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan yang dapat digeneralisasikan  secara lebih luas ke dalam wilayah populasi. Di sini seorang peneliti akan selalu berhadapan dengan hipotesis nihil (Ho) sebagai dasar penelitiannya untuk diuji secara empirik dengan statistik inferensial. Jenis statistik inferensial cukup banyak ragamnya,Peneliti diberikan peluang sebebas-bebasnya untuk memilih teknik mana yang paling sesuai (bukan yang paling disukai) dengan sifat/jenis data yang dikumpulkan. Secara garis besar jenis analisis ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk jenis penelitian korelasional dan kedua untuk komparasi dan/atau eksperimen. teknik analisis dengan statistic inferensial adalah teknik pengolahan data yang memungkinkan peneliti untuk menerik kesimpulan, berdasarkan hasil penelitiannya pada sejumlah sampel, terhadap suatu populasi yang lebih besar. Kesimpulan yang diharapkan dapat dibuat biasanya dinayatakan dalam suatu hipotesis. Oleh karena itu, analisis statistik  inferensial juga bisa disebut analisis uji hipotesis. Inferensi yang sering dibuat oleh peneliti pendidikan dan ilmu social pada umunya berhubungan dengan upaya untuk melihat perbedaan (beda nilai tengah) dan korelasi, baik anatara dua variabel independent maupun anatara beberapa variabel sekaligus. Selisih nilai tengah ataupun nilai koefisien  (correlation coeficient) yang dihasilkan kemudian diuji secara statistic.

Statistic inferensial, sering juga disebut statistic induktif atau statistic probabilitas, adalah teknik statistic yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan utuk populasi. Statistic ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari popualsi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau fenomena yang dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial menuntut persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari persyaratan yang ketat itulah bisa diperoleh sampel yang representatif; sampel yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dimiliki populasinya. Dengan sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial dapat digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi.

Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris. Statistic parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi itu meliputi : rata-rata dengan notasi µ (mu), simpangan baku σ (sigma) dan varians σ2. Dalam statistic pengujian parameter melalui statistic (data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistic. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistic adalah penelitian yang menggunakan sampel. Sebagai contoh nilai suatu pelajaran 1000mahasiswa rata-ratanya 7,5. Selanjutnya missal dari 1000 orang itu diambil sampel 50 orang, dan  nilai rata-rata dari sampel 50 mahasiswa itu 7,5. Hal ini berarti tidak ada perbedaan antara parameter (data popualasi) dan statistic (data sampel). Hanya dalam kenyataannya nilai parameter jarang diketahui. Statistic non parameter tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.

Penggunaan statistic parametris dan non parameter tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.statistik non parametris tidak menuntuk terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistic non parametris mempunyai kekuatan yang lebih dari statistic non parametris, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.

Dalam dunia statistik dikenal setidaknya terdapat empat jenis data hasil pengukuran, yaitu data Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio. Masing-masing data hasil pengukuran  ini memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda antara satu dengan lainnya Penggunaan kedua statistic tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis. Statistic parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistic non parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistic, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu, macam data dan bentuk hipotesi yang diajukan.

Dalam statistik parametris menggunakan analisis data yang berupa,

–          Data Interval

Data interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih banyak lagi. Data interval menunjukkan adanya jarak antara data yang satu dengan yang lainnya.

Contoh data interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran berat badan, hasil pengukuran tinggi badan, dan lainnya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa data interval tidak dikenal adanya nilai 0 (nol) mutlak. Dalam hasil pengukuran (tes) misalnya mahasiswa mendapat nilai 0. Angka nol ini tidak dapat diartikan bahwa mahasiswa tersebut benar-benar tidak bisa apa-apa. Meskipun ia memperoleh nilai nol ia memiliki suatu pengetahuan atau kemampuan dalam matakuliah yang bersangkutan. Nilai nol yang diberikan oleh dosen sebetulnya hanya merupakan atribut belaka hanya saja pada saat ujian, pertanyaan yang diujikan tidak pas seperti yang dipersiapkannya. Atau jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan yang dikehendaki soal.

–          Data Rasio

Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga tetapi yang mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval atau jarak yang sama seperti halnya dalam skala interval. Namun demikian, skala rasio masih memiliki ciri lain. Pertama harga rasio memiliki harga nol mutlak,  artinya titik nol benar-benar menunjukkan tidak adanya suatu ciri atau sifat. Misalnya titik nol pada skala sentimeter menunjukkan tidakadanya panjang atau tinggi sesuatu. Kedua angka skala rasio memiliki kualitas bilangan riel yang berlaku perhitungan matematis.

Contohnya : berat badan Rudi  70 kg, sedangkan Saifullah 35 kg. Keadaan ini dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi dua kali berat badan Saifullah. Atau berat badan Saifullah separuh dari berat badan Rudi. Berbeda dengan data interval misalnya Rudi  ujian dapat 70 sementara Saifullah memperoleh 30. Hal ini tidak dapat diartikan  bahwa kepandaian Rudi  dua kali lipat kepandaian Saifullah.

Data rasio dalam ilmu-ilmu sosial jarang dipergunakan, bahkan hampir tidak pernah dipergunakan. Lapangan penggunaan data berskala rasio ini lebih banyak berada dalam bidang ilmu-ilmu eksakta terutama fisika.

Sedangkan dalam statistik non parametris analisi data dibagi menjadi:

–          Data Nominal

Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut diskrit karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya, baik pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam pemisahan itu tidak terdapat hubungan sama sekali. Masing-masing kategori memiliki sifat tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan kategori lainnya. Sebagai misal data hasil penelitian dikategorikan kedalam kelompok “ya” dan “tidak” saja.

Contohnya :

1.       laki-laki/wanita (laki-laki adalah ya laki-laki; dan wanita adalah “tidak laki-laki”), kawin /tidak kawin; janda/duda, dan lainnya.

2.      Jenis pekerjaan dapat digolongkan secara terpisah menjadi pegawai negri, pedagang, dokter, petani, buruh dsb.

3.      Nomor punggung pemain sepak bola, nomor rumah, nomor plat mobil dan lainnya. Nomor-nomor tersebut semata-semata hanya menunjukkan simbol, tanda, atau stribut saja.

4.      Suku, golongan drah, jenis penyakit, bentuk atau konstitusi tubuhs

–          Data Ordinal

Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan pada sesuatu keadaan. Berbeda  dengan data nominal yang menunjukkan adanya perbedaan secara kategorik, data ordinal juga memiliki sifat adanya perbedaan di antara obyek yang dijenjangkan. Namun dalam perbedaan tersebut terdapat suatu kedudukan yang dinyatakan sebagai suatu urutan bahwa yang satu lebih besar atau lebih tinggi daripada yang lainnya.Kriteria urutan dari yang paling tinggi ke yang yang paling rendah dinyatakan dalam bentuk posisi relatif atau kedudukan suatu kelompok.

 Contoh dari data ini misalnya:

1.      prestasi belajar siswa diklasifikasikan menjadi kelompok “baik”, “cukup”, dan “kurang”, atau ukuran tinggi seseorang  dengan “tinggi”, “sedang”, dan “pendek”

2.      Hasil ujian mahasiswa peserta kuliah Statistik Pendidikan Budiman memperoleh skor 90, Rahmat 85, Musyafak 75, dan Mahsunah 65. Berdasarkan skor-skor tersebut dibuatlah suatu jenjang  (rangking), sehingga terjadilah urutan jenjang ke 1 (90), ke 2 (85), ke 3 (75), dan ke 4 (65).Data ordinal memiliki harga mutlak (dapat diperbandingkan) dan selisih perbedaan antara urut-urutan yang berdekatan bisa tidak sama.

F.     Langkah-langkah Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti, khususnya yang bertugas mengolah data. Di dalam buku-buku lain sering disebut pengolahan data, ada yang menyebut data preparation, ada pula data analisis.

Secara garis besar, pekerjaan analisis meliputi 3 langkah, yaitu:

a.       Persiapan.

b.      Tabulasi.

c.       Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.

  • Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :

  1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.
  2. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data.
  3. Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item tersebut perlu didrop. Contoh : Sebagian dari peneliti kita dimaksudkan untuk melihat hubungan antara pendidikan orang tua dengan prestasi belajar murid. Setelah angket kembali dan isiannya kita cek, beberapa murid mengisi tidak tahu pendidikan orang tuanya, sebagian jawabannya meragukan dan sebagian lagi dikosongkan. Dalam keadaan ini maka maksud mencari hubungan pendidikan orang tua dengan prestasi belajar lebih baik diurungkan saja, dalam arti itemnya didrop dan dihilangkan dari analisis.

Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih atau menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tinggal. Langkah persiapan bermaksud merapikan data agar bersih, rapi dan tinggal mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisis.

  • Tabulasi

Yang termasuk ke dalam kegiatan tabulasi antara lain :

  1. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes, angket berbentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
  2. Memberikan kode-kode terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misal

                                     i.            Jenis kelamin

§  Laki-laki diberi kode 1.

§  Perempuan diberi kode 0.

                                   ii.            Tingkat pendidikan

§  SD diberi kode 1.

§  SMP diberi kode 2.

§  SMA diberi kode 3.

§  Perguruan tinggi diberi kode 4.

  1. Mengubah jenis data, disesuaikan dan dimodifikasi dengan teknik analisis yang akan digunakan. Misalnya :

§  Data interval diubah menjadi data ordinal dengan membuat tingkatan.

§  Data ordinal atau data interval diubah menjadi data diskrit.

  1. Memberikan kode (coding) dalam hubungan dalam pengolahan data jika akan menggunakan komputer.
  1. G.    Jenis-jenis Analisis Data Kuantitatif
    1. a.      Analisis Univariat

Jenis analisis ini digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini dilakukan terhadap penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan statistik tersebut nantinya merupakan dasar dari penghitungan selanjutnya.

  1. b.      Analisis Bivariat

Jenis analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tidak bebas).

  1. c.       Analisis Multivariat

Sama dengan analisis bivariat, tetapi pada mutivariat yang dianalisis variabelnya lebih dari dua. Tetap mempunyai dua variabel pokok (bebas dan tidak bebas), variabel bebasnya memliki sub-sub variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Toha. 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Universita Terbuka 2008

Singarimbun, Sofian Effendi. 1987. Etode Penelitian Survai. Jakarta : PT New Aqua Press Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Suprayogo imam, Tobroni. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

  Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan r & d . Bandung : Alfabeta

PENDIDIKAN NONFORMAL (PLS) & KARAKTERISTIKNYA

PLS (PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH)/ PENDIDIKAN NONFORMAL

Apakahitu PLS

PLS (PendidikanLuarSekolah) adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan  terarah diluarsekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidup, dengan  tujuan untuk mengembangkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya untuk menjadi peserta-peserta yang efisiaen dan efektif dalaml ingkungan keluarga, pekerjaan, bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya.

Pengertian PLS menurut Philliphs Combs adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar system formal, baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegaiatan yang luas, yang dimaksud untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan dari belajar.

Garapan/Pekerjaan PLS antaralain :

  • Pendidikan anak UsiaDini (PAUD),
  • Keaksaraan Fungsional (KF)/Buta Aksara,
  • Kesetaraan Kejar Paket A setara SD,
  • Kejar Paket B setara SMP,
  • KejarPaket C setara SMA,
  • BimbinganBelajar (BIMBEL),
  • Kursus-kursusdiantaranyaKursus Mobil,
  • KursusMontir, KursusMenjahit,
  • KursusKomputer,
  • dllsertamasihbanyaklagigarapan PLS lainnya.

REMAJA / PEMUDA

REMAJA

Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin dapat erupakan the best of time and the worst of time.
Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan problema tertentu bagi si remaja. pabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal. Problema yang mungkin timbul pada masa remaja diantaranya :

Problema berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik.

Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.

Problema berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa.

Pada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan intelektual yang pesat. Namun ketika, si remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi intelektualnya tidak akan berkembang optimal. Begitu juga masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini, penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya.

contoh proposal bersih desa

PROPOSALKEGIATAN

BERSIH DUSUN KARANGMOJO

KARANGTARUNA KARANGMOJO

KARANGMOJO,BEJIHARJO,KARANGMOJO,GUNUNGKIDUL

2010

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Untuk menyambut bersih dusun karangmojo yang akan dilaksanakan hari……. Karangtaruna berinisiatif untuk mengadakan acara untuk anak- anak yaitu pentas seni dan sepeda gembira. Karena dengan kegiatan ini karangtaruna mempunyai wadah untuk berlatih berorganisasi dan berlatih untuk mengelola sebuah kegiatan.

Kerena banyaknya anak-anak yang masih bersekolah di dusun karangmojo diharapkan dengan kegiatan di luar sekolah ini dapat melatih mental pada anak tersebut,juga menjadi sebuah kegiatan untuk mengembangkan bakat dan menjadi event yang menyenangkan.

Berdasarkan hal tersebut kami ingin menyelenggarakan Pentas Seni dan sepeda gembira karena kami ingin mengembangkan bakat kami sebagai karangtaruna sekeligus untuk dapat memperingati hari bersih dusun dengan menyelenggarakan acara ini. Selain aspek-aspek itu kita juga mendapatkan kesenangan dan kebanggaan tersendiri karena sudah dapat menyelenggarakan kegiatan tersebut. Acara ini juga wujud dari karang taruna karangmojo ingin berpartisipasi dalam kemerdekaan Indonesia.

MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan tersebut adalah :

  • Menyongsong bersih dusun karangmojo
  • Merupakan wadah bagi karang taruna untuk berlatih berorganisasi, mengadakan sebuah acara dan belajar untuk bekerja sama
  • Mempererat tali persaudaraan antara warga masyarakat karangmojo dan sekitar.
  • Mengembangkan kreativitas dan bakat warga masyarakat karangmojo dan sekitar
  • Menanamkan jiwa sportivitas para karang taruna.
  • Ikut  berpartisipasi dalam merayakan Hari bersih dusun karangmojo

Sehingga dengan acara positif  tersebut khususnya karang taruna mempunyai kegiatan yang diharapkan mampu menjadikan karangtaruna karangmojo yang mempunyai  skill dan mampu membangun dusun karangmojo berkembang

SUSUNAN ACARA

WAKTU DAN TEMPAT

Sepeda gembira akan dilaksanakan pada :

Waktu menyesuaikan
Pukul menyesuaikan
Tempat Balaidusun karangmojo.

Pentas Seni akan dilaksanakan pada :

Waktu menyesuaikan
Pukul menyesuaikan
Tempat Balaidusun karangmojo.

TEMA KEGIATAN

Menjadikan dusun karangmojo yang unggulan

BENTUK KEGIATAN

A.SEPPEDA GEMBIRA

Dalam acara sepeda gembira yang akan dilaksanakan tersebut bertujuan untuk menyalurkan hobi anak-anak warga karangmojo sekitar yang didalamnya terdapat doorprais/ hadiah yang akan di undi pada malam pentas seni,  peserta diharapkan hadir dalam penggundian tersebut, maka peserta yang tidak hadir dan mendapat hadiah / undian maka akan di diskualifikasi,, sehingga akan meningkatkan antusias untuk dating meramaikan malam pentas seni tersebut.

Sepeda gembira tersebut dengan rincian sebagai berikut :

peserta             : anak- anak karangmojo dan sekitar

pendaftaran :menyesuaikan

denah peta       : jalur sepeda gembira

B.PENTAS SENI

Dalam acara pentas seni bertujuan untuk melatih mental,mangembangkan bakat sekaligus dengan pentas tersebut diharapkan anak-anak akan merasakan kesenangan di masa kecilnya. Pentas seni tersebut akan menggunakan waktu sebelum acara inti dengan dibarengi pengundian hadiah bagi peserta sepeda gembira dan sedikit doorprise bagi penonton agar rasulan karangmojo benar-benar berkesan bagi masyarakat karangmojo dan sekitar.

Pentas seni tersebut dengan rincian sebagai berikut :

  • Ø Pembukaan
  • Ø Penampilan pentas seni yang berjudul…. dibawakan oleh adik-adik karang mojo, yaitu;

1.

2.

3.

  • Ø Pengundian hadiah untuk sepeda gembira

1. pemenang  hiasan sepeda terbaik

2.pemenang undian

  • Ø Penampilan pentas seni yang berjudul…dibawakan oleh adik-adik karang mojo, yaitu;

1.

2.

3.

  • Ø Doorprise untuk penonton

  • Ø Penampilan pentas seni yang berjudul…dibawakan oleh adik-adik karang mojo, yaitu;

1.

2.

3.

  • Ø Doorprise untuk penonton

  • Dilanjutkan acara yang lainnya

PENUTUP

Demikianlah proposal Pentas Seni dan sepeda gembira ini kami susun sebagai gambaran singkat dalam memperingati bersih dusun/ rasulan dengan harapan semoga apa yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar, partisipasi,saran dan kritik semua warga masyarakat karangmojo agar dapat berjalan dengan lancer. Sehingga dusun karangmojon tercinta ini dapat menjadi unggulan dalam semua aspek., juga dengan kegiatan positif ini karang taruna karangmojo mampu menjadi generasi penerus yang berguna bagi bangsa dan Negara.

PANITIA PELAKSANA PENTAS SENI DAN SEPEDA GEMBIRA

Ketua karang taruna ,                                                      Dukuh,

ttd                                                                                ttd

MARGIANTO                                        ANA

Sekertaris

ttd

pasti bisa

KITA PASTI BISA

Jangan menyerah, kawan
Jadikan ini sebuah tantangan
Walau soal demi soal sulit terasa
Walau tugas demi tugas menguras pikiran dan tenaga
Kita harus tetap belajar dan berdo’a
Kita pasti bisa menjadi juara!

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar mempunyai jenis keterampilan dan atau pengetahuan serta pengalaman yang dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal (persekolahan).

Karakteristik Pendidikan Luar Sekolah

  1. Pendidikan Luar Sekolah sebagai Subtitute dari pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dapat menggantikan pendidikan jalur sekolah yang karena beberapa hal masyarakat tidak dapat mengikuti pendidikan di jalur persekolahan (formal). Contohnya: Kejar Paket A, B dan C
  2. Pendidikan Luar Sekolah sebagai Supplement pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk menambah pengetahuan, keterampilan yang kurang didapatkan dari pendidikan sekolah. Contohnya: private, les, training
  3. Pendidikan Luar Sekolah sebagai Complement dari pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang kurang atau tidak dapat diperoleh didalam pendidikan sekolah. Contohnya: Kursus, try out, pelatihan dll